Batu Kerikil



Kita tidak perlu merasa menjadi paling yang terpuruk juga tidak perlu merasa kebahagiaan dan keadilan tidak memihak.

karena di atas langit masih ada angkasa yang lebih luas, masih banyak yang lebih sulit kehidupannya namun mereka berjuang dengan lapang dada
bahkan sejak lahirpun ia tidak tahu siapa ayah dan ibunya, dimana tempat tinggalnya, harus makan dengan apa setiap harinya, anak - anak yang harus menafkahi diri sendiri, seorang ayah atau ibu yang tidak memiliki anak, ayah yang harus berusaha menafkahi anaknya dengan keras, ibu yang mengatur keuangan suami yang perekonomian kurang baik dan selalu menjadi penyemangat, janda yang memiliki banyak anak namun berani mengambil resiko demi anaknya, janda atau duda yang terpisah dengan anaknya, orang tua yang kehilangan anaknya, anak yang menjadi yatim atau piatu bahkan yatim piatu, orang yang segala berkecukupan namun tidak diperhatikan oleh orang tuanya, dan anak yang melihat pertengkaran dan merasakan perceraian orang tuanya.



mereka semua tetap tegar menjalani hari demi hari, tetap memberikan senyuman kepada semua orang, selalu beribadah, berjuang dan berdoa tiada henti, tidak bergantung kepada orang lain, dan bersyukur.

lihatlah
kita bisa menengok dan belajar dari masalah orang lain
bayangkan apabila kita berada di posisi tersebut, apakah kita akan mampu?
masalah bagi setiap orang berbeda, namun mengapa yang lain bisa terus berjalan dan bertahan sedangkan kita tidak ?

buat apa kita terus melihat ke atas namun hanya untuk perbandingan sehingga iri yang akan hadir
buat apa kita terpuruk dalam masa lalu sehingga ketakutan dan trauma yang selalu menyelimuti
bukankah melihat ke atas untuk menjadi motivasi dan pengingat kita agar menjadi orang ?
dan bukankah masa lalu itu sebagai pelajaran kehidupan yang akan membawa kita ke arah yang lebih positif?

apakah kebahagiaan harus penuh dengan materi yang lebih ?
atau kebahagiaan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga dan sahabat meskipun dalam bentuk yang kecil ?

mengapa tidak kita ciptakan kebahagiaan itu sendiri?
dengan bersyukur karena atas apa yang kita miliki, sebab besar atau kecilnya itu tergantung dari jiwa yang selalu berafirmasi bahwa pasti bahagia

seperti layaknya ikan teri dengan sambal dihadapan ayam goreng
mana yang akan dipilih ?
mungkin sebagian besar pasati memilih ayam goreng
ini bukanlah perihal murah atau mahalnya
suka atau tidaknya
namun tergantung bagaimana si peraciknya dan dengan siapa kita akan memakannya
disitulah letak kebahagiaan

sebab hidup adalah pilihan, di setiap pilihan pasti akan menemukan batu kerikil, maka kata berjuang itu pasti ada dan kesabaran akan menjadi penopang.


Take it Easy
Enjoy
Be Happy and smile





Kategori:

Berbagi:

0 komentar