Surat Cinta Untuk Limabelas


Hai angkatan lima belas
Apa kabar ?
Ku harap kita semua selalu dalam lindungan Allah
terima kasih sedang membaca tulisanku ini, setelah membaca tulisan ini akan ada video tentang angkatan limabelas. Hanya video sederhana semoga tetap berkesan :).

Banyak kisah yang kita lalui di dalam bangunan belanda yang sudah tampak menua namun kekokohannya masih bertahan. Langit – langit bangunan yang tinggi, Jendela dan tangga terbuat dari kayu yang tinggi dan besar serta lorong – lorong panjang yang kita sebut koridor asrama, sehingga menimbulkan kesan yang sangat bersejarah tentang zaman dahulu.


Selama 3 tahun, bangunan itu berhasil membuat kita memiliki sejarah yang sangat hebat dan indah.

Betul sekali. Bangunan itu adalah Kampus yang biasa kita sebut Pendidikan, tempat dimana kita mengemban ilmu sebaik mungkin. Dan tentunya Asrama, tempat kita untuk melelapkan mata, saling berbagi ilmu, mengerjakan tugas kuliah, saling merangkul dan yang paling berharga adalah saling berbagi pengalaman kehidupan.

Banyak yang aku petik dari cerita kehidupan setiap individu, aku juga mulai banyak belajar tentang arti kesabaran dan keikhlasan. Kalianlah salah satu semangatku untuk terus berjuang terhadap kehidupan yang kadang memang tidak sesuai dengan harapan.

Sahabat...
Kalian tahu magnet ?
Kutub utara dengan kutub utara
Kutub selatan dengan kutub selatan
Mereka akan saling tolak menolak
Sedangkan kutub utara dengan kutub selatan mereka akan saling tarik menarik
Sama halnya dengan sifat yang dimiliki oleh setiap individu, setiap orang berbeda, karena perbedaan itulah kita terus banyak belajar memahami setiap karakteristik dan pada akhirnya kitapun saling tarik menarik (menerima)

Kita mulai masuk asrama dengan sejuta peraturan, kedisiplinan ala militer yang membuat sebagian dari kita kaget dan rasanya ingin keluar saja.

Karantina di asrama dengan papan nama berwarna merah, 2 bulan lebih 2 minggu tidak boleh bertemu keluarga, tidak boleh jajan, tidak boleh pergi kemana – mana selain ke asrama dan pendidikan, tidak boleh membawa alat komunikasi dan juga elektronik seperti setrika, terpaksa selama karantina kita gak pernah nyetrika baju, akalpun mulai di operasikan dengan pintar, biar baju setelah dicuci gak kusut gimana ya caranya? ada yang masih ingat ? :D

Lalu kita yang berstatus paling junior tidak bisa berbuat apa – apa, masih hobi menangis tiap malam dibalik bantal, masih banyak tidur, masih menumpuk cucian sampai seminggu lalu dibawa pulang :D, masih belajar agar mandiri, bahkan masih ada yang tidak yakin mengambil jurusan kebidanan.
Lalu setahun kemudian papan nama berubah menjadi kuning, berada di posisi tengah – tengah yang serba salah, tugas mulai berdatang silih berganti, mulai bergadang, menjalankan dinas 12 jam di rumah sakit ataupun 24 jam di puskesmas, mulai resah untuk mencari pasien studi kasus, suka komat kamit sendiri saat mendekati ujian praktek, dan sebagian sudah mulai yakin dengan jurusan kebidanan.

Dan setahun kemudian papan nama berubah menjadi biru, menjadi yang tertua, di kejar tugas yang tidak ada hentinya, tetap komat – kamit sendiri sebelum ujian praktek ( yang ini lebih ekstra) haha, menjadi mata panda selama berbulan – bulan, serta mulai menata rencana mau apa setelah wisuda ?
Tempat ini sangat membentuk jiwa korsa, kesabaran ekstra, belajar memahami berbagai karakteristik dari setiap individu, dan memahami arti dari sebuah persahabatan.

Tepat, hari jumat tanggal 7 agustus 2015, kami berkumpul di aula untuk mendengar pengumuman kelulusan.
kesedihan yang tidak terbendung dan tak tertahankan meluap begitu saja, bagaimana mungkin 14 orang tidak lulus ? ketika sahabatmu yang selalu merangkulmu, menasihatimu, membuatmu lupa akan kegalauan hati, menjadi obat kesedihan, menjadi keluarga kedua setelah rumah.
Mereka harus tertinggal dan tidak wisuda bersama...
Tiba – tiba hal itu menjadi keharuan ketika kita tahu semua hal itu hanya skenario belaka yang di buat oleh para dosen.
Kami semua saling merangkul, saling berpelukan erat, menangis bahagia.
Asrama terlihat menjadi lebih manis, semua memiliki wajah ceria

Kemudian ...
Kamipun sadar sebentar lagi kami harus meninggalkan bangunan belanda yang kokoh

Tiga tahun lamanya, kenyamanan itu hadir entah kapan, dan sekarang saling merindukan

Sayang, semua tidak ada yang abadi.
Semua berputar sebagaimana mestinya...
Kenyamanan yang kita rasakan sudah berlalu, sekarang sudah ada jarak yang memisahkan.

Hari Wisuda sudah kita lewati dengan penuh kegembiraan dan keharuan. Ucapan selamat dari sahabat dan keluarga membuat kita bahagia dan tak lupa bersyukur.
Sekarang kita harus amanah atas gelar yang sudah di dapatkan, karena tanggung jawab kita bukan hanya pada manusia saja , tanggung jawab kita secara vertikal. Kita dengan tuhan. Ingatlah selalu sumpah jabatan kita.

Sahabat, ketahuilah...
Bidan adalah Profesi yang sangat mulia
Bukan persoalan menjadi orang yang memiliki banyak uang, rumah besar, dan mobil mewah.
Namun bekerjalah karena hati yang memanggil kita untuk menjadi seorang Bidan yang tulus, lembut dan penyayang.
Sebagai pendamping wanita yang menaruh harapan hidup matinya dengan kita
Sebagai pendamping wanita yang memiliki tangan – tangan mulia yang pertama kali menyentuh dan melahirkan bayi kecil masih bebas dari dosa serta baru mengenal dunia, yang nantinya kelak akan menjadi penerus bangsa mulia, menjadi orang hebat, dan pembawa perubahan dari tiap generasinya.

Bukankah itu luar biasa ?

Sahabat...
Perjuangan kita tidak hanya sampai disini, karena di depan sana banyak hal yang lebih luar biasa yang akan kita jalani, tentunya dengan perjuangan dan resiko yang akan kita peroleh dari hasil keputusan.
Maka dari itu, buatlah rencana hidup, lakukan rencana itu dengan sungguh – sungguh dan berdoalah dengan baik sehingga kita bisa menjadi penangkap impian terbaik !
Keberhasilan sudah menanti, teruslah belajar keras, karena ilmu adalah senjata dan akan terus bermanfaat.
Kelak cita – cita sesungguhnya akan tercapai...

Satu hal yang perlu kita tahu...
Ingatlah hari – hari yang akan datang, karena sejarah akan dimulai dari tempat dimana kita berdiri sekarang.

Satu kata Bidan "Luar Biasa"
Dua kata Bidan "Dahsyat"
Tiga kata Bidan "Pasti Bisa"


Salam dari sahabatmu, keluargamu, dan teman sejawatmu
Proud to be a midwife !








Video Dokumenter Akbid RSPAD Gatot Soebroto 
Angkatan XV (Part 1)



Video Dokumenter Akbid RSPAD Gatot Soebroto
Angkatan XV (Part 2)

Kategori:

Berbagi:

2 komentar

  1. Mantap Dhiya, salah satu pekerjaan mulia di dunia ^_^
    Semoga jadi bidan yang merangkap penulis sukses ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaw makasih kak mila sudah mau berkunjung dirumah peri tinta hehe, amin ya allah kak, iya semoga ya ka.

      Hapus